Minggu, 20 Februari 2011

PROTEKSI TV WARNA

PROTEKSI TV WARNA
Pada bagian ini hanya
mengulas lebih jauh tentang
proteksi Over Voltage dan No
Voltage, untuk proteksi suhu
dan sinkronisasi tidak diulas
karena umumnya sudah
masuk dalam komponen aktif.
Sedangkan ulasan tentang
pintu-pintu/port/pin dan logika
proteksinya sebagai berikut :

1. Memanfaatkan Pin/kaki IC
program
Seperti telah diketahui
sebelumnya bahwa IC
program merupakan ‘otak’
dari perangkat TV maka cara
termudah yaitu dengan
memanfaatkan pin/port ic
program untuk sensor
proteksi. Keuntungan lain dari
penggunaan pin/port adalah
dimungkinkannya membuat
suatu prosedur debugging dan
self test (menampilkan kode
kedip jika error).
Pada kondisi normal, pin/port
tersebut pada umumnya
berlogika 1 (tegangan pada
port/pin mendekati VCC/VDD
IC program) dan untuk
menjamin tegangan pada pin/
port tersebut selalu pada
logika 1 dipasanglah R pull up
(pada sharp xpression
menggunakan 100K). Ketika
terdeteksi menurunnya
tegangan pada pin/port ini,
maka cpu/IC program akan
menjalankan prosedur
proteksi (mematikan
perangkat, umumnya
mematikan osilator
horisontal).

Karena secara normalnya
berlogika 1 (High), maka
output dari detektor No
Voltage dapat langsung
dihubungkan ke pin/port
tersebut. Sedangkan untuk
mendukung deteksi Over
Voltage pada pin/port yang
sama, maka output dari
detektor Over Voltage
tersebut harus ‘dibalik’
terlebih dahulu, umumnya
menggunakan rangkaian 1
transistor yang disusun
menjadi gerbang NOT (jika
input=Hi maka output=Lo dan
sebaliknya). Rangkaian
gerbang ini mutlak diperlukan
karena detektor Over Voltage
menghasilkan tegangan jika
terdeteksi tegangan lebih
(berlawanan dengan detektor
No Voltage).

2. Memanfaatkan Pin/kaki EHT
protection pada IC jungle/
osilator
Tidak seperti pin/port ic
program, pin/kaki EHT secara
umum normalnya berlogika 0
(Low, tegangan 0V atau
beberapa volt saja). Tidak
semua type IC selalu
menggunakan 0V ketika
normalnya, banyak juga tipe
IC yang secara normalnya
menggunakan volt/tegangan
tertentu (tegangan ambang
proteksi). Jumlah tegangan
ambang proteksi tergantung
type IC yang dipakai. Tetapi
pada dasarnya sama, yaitu
jika terdeteksi naiknya
tegangan yang mencapai
ambang proteksi pada pin/
kaki tersebut maka IC jungle/
osilator segera mematikan/
men-disable pulsa horisontal
(H-OUT). Hampir semua jenis
ic jungle/osilator dilengkapi
dengan fasilitas ini.
Karena secara normalnya
berlogika 0, maka pin/kaki
EHT protection ini sangat
efektif untuk proteksi X-ray
dan Over Voltage. Proteksi
yang menggunakan pin/kaki
ini umumnya menyensor
tegangan heater, tegangan
ABL, atau tegangan-tegangan
lain yang berasal dari
sekunder TFB.

3. Memanfaatkan pin/kaki/
kontrol standby pada smps/ac-
matic
Model ini dapat ditemukan
pada TV model jadul, desain
dan proses servis menjadi
agak rumit karena langsung
mengontrol output dari smps/
ac-matic. Sebagai contoh pada
national/panasonic yang
memakai AN5601K dan
STR-51213. Pin5 dari STR51213
merupakan kontrol standby
(on/off) power supply,
rangkaian proteksinya
‘ disisipkan’ pada blok kontrol
standby tersebut.
Protek atau Standby
Kondisi TV standby secara
umum cirinya adalah TFB atau
horisontal tidak bekerja,
tegangan-tegangan sekunder
tidak ada (tegangan B+,
tegangan ke tuner/peripheral
dan tegangan sekunder lain)
dan masih ada tegangan untuk
IC program atau sering
disebut V_STANDBY. Untuk
menghasilkan tegangan
V_STANDBY pada TV model
jadul sering menggunakan
trafo tersendiri atau
‘ mengambil’ dari AC_IN 220V
dengan resistor, tetapi pada
model-model yang lebih baru
cenderung menggunakan
smps/ac-matic yang ‘jadi satu’
dan dapat dikontrol on/off-
nya. Tujuannya tak lain adalah
guna mendukung power
saving (ngirit setrum).
Berdasarkan sistem proteksi
yang secara urut prosesnya
adalah TV keadaan standby,
kemudian di-onkan oleh ic
program, menyala beberapa
saat, kemudian terdeteksi
adanya ketidak beresan,
akhirnya IC program kembali
men-standby TV (menjalankan
prosedur proteksi).
Kondisi standby dikontrol oleh
ic program. Sedangkan syarat
IC program bisa mengontrol,
IC program harus sudah
running/berjalan/aktif.
Sedangkan syarat IC program
running/aktif harus dalam
kondisi normal, ada VCC
standby, melalui proses reset
dan mempunyai denyut/clock.
Jadi kesimpulannya, kondisi
standby tidak selalu
disebabkan oleh protek.
Sedangkan protek selalu
mengakibatkan standby.
Identifikasi Jalur Proteksi
Dalam proses servis,
identifikasi jalur proteksi
dimaksudkan untuk
‘ melumpuhkan’ sementara
proteksi dari perangkat TV
yang sudah dilengkapi dengan
proteksi. Jika proteksi tidak
dilumpuhkan, proses servis
menjadi lebih lama karena TV
akan selalu kembali ke kondisi
standby.

Jalur proteksi dapat
diidentifikasi dengan cara
sebagai berikut :

1. Cari jalur-jalur tegangan
sekunder vital, misalnya,
tegangan untuk vertikal,
tegangan heater, tegangan
RGB out (180V) dll. Tidak
jarang juga pada tegangan
hasil penyearahan dari sistem
output amplifikasi, misalnya
output vertikal (pump-out),
pulsa-pulsa ini diubah
tegangannya menjadi DC lalu
besar tegangan DC-nya
disensor (misalnya pada
polytron/digitec).

2. Pada umumnya jalur jalur
tersebut disensor dengan
menggunakan dioda (skema
rangkaian pada bagian 1
artikel ini). Utamakan cari
yang berjenis detektor No
Voltage.

3. Tiap-tiap output dari
detektor No Voltage tersebut
bertemu dalam satu jalur,
jalur inilah yang dinamakan
jalur proteksi.

4. Untuk menentukan jenis
kondisi normalnya, carilah
resistor pull_up (resistor yang
dihubungkan menuju ke titik/
jalur VCC/tegangan) atau
pull_down (resistor yang
dihubungkan menuju ke titik/
jalur GND) pada jalur proteksi
tersebut. Jika ditemukan
resistor pull_up pada jalur
proteksi tersebut berarti
kondisi normalnya berlogika 1
(high, tegangan mendekati
VCC, jika drop/turun akan
protek) dan sebaliknya jika
ditemukan resistor pull_down.
Prosedur Proteksi oleh IC
Program
Ketika IC program mendeteksi
adanya ketidak normalan
pada pin proteknya, IC
program segera menjalankan
prosedur proteksi yang secara
umum langsung mematikan/
men-standby perangkat tv
(metode mematikan diulas di
bagian 1 artikel ini).

Pada beberapa merk,
misalnya pada Sharp universe/
wonder, prosedur proteksi
diawali dengan mematikan/
men-standby perangkat TV,
kemudian IC program
memberikan kode kesalahan
berupa kode kedip dengan
jumlah kedipan tertentu
tergantung jenis proteksinya
(baca proteksi dan kode kedip
TV sharp).

Tips perbaikan

* Cari/identifikasi jalur
proteksi terlebih dahulu.

* Cari/Identifikasi jenis logika
proteksi (apakah pull_up atau
pull_down).

* Jika sudah ditemukan jalur
proteksinya, lumpuhkan
proteksi SATU PERSATU,
jangan melumpuhkan
langsung pada pin/port/pintu-
pintu proteksi (misalnya pada
sasis sharp wonder/universe
dengan melepas jumper 223).
Karena jika melumpuhkan
pada port/pintu/pin proteksi,
lokasi penyebab protek akan
sulit ditemukan, dengan kata
lain pelumpuhan total.
Pelumpuhan total ini hanya
efektif untuk ‘melihat’
kerusakan yang tampil
dilayar.

* Sedangkan maksud dari
melumpuhkan satu persatu
adalah melumpuhkan satu
titik proteksi, lalu dicoba
dinyalakan, jika masih protek
berarti bukan blok tersebut
yang rusak, kemudian
sambung lagi proteksinya.
Langkah ini berlaku untuk
semua titik-titik yang disensor.

* Cara melumpuhkannya
dengan melepas hubungan
output sensor proteksi
(melepas salah satu kaki
dioda/zener atau melepas
dioda protek).

* Jika jenis proteksinya
merupakan deteksi tegangan,
bukan detektor No Voltage,
bukan juga deteksi Over
Voltage dan tidak
ditemukannya resistor
pull_up/pull_down, maka
untuk melumpuhkannya
dengan memberi tambahan
resistor pull_up bernilai
sekitar 4K7 menuju ke
V_STANDBY. Untuk pull_down
tinggal kebalikannya (pull/
tarik ke GND). Contoh jenis ini
adalah polytron/digitec yang
menyensor tegangan DC hasil
penyearahan vertical out
(pump_out).

* Terakhir, perbaiki satu
bagian yang bermasalah
tersebut, coba pasang kembali
proteksinya dan nyalakan TV.
Pelajaran Berharga
Perbaikan perangkat TV yang
sudah dilengkapi dengan
proteksi sebenarnya tidak
’ seseram’ yang dibayangkan.
Dengan adanya proteksi
sebenarnya sangat membantu
dalam mencari biang kerok
kerusakannya, karena pada
dasarnya proteksi dipasang
hampir pada semua bagian/
blok dari perangkat TV. Atau
dengan kata lain, tiap-tiap
blok sudah terlindungi oleh
sistem proteksi, jika ada
kerusakan jarang sekali
merembet. Sistem proteksi
‘sering’ dijumpai pada TV yang
bermerk dan anehnya, TV
yang bermerk menjadi ‘arena’
ganti mesin, padahal ‘otaknya’
masih norma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar